Kementerian Agama Tulangbawang Barat Akan Segera Evaluasi Ponpes Yang diasuh Pelaku Pencabulan Terhadap Santriwatinya

SinarbangsaNews.com, Tulang Bawangbarat — Kementerian Agama (Kemenag) Tulangbawang Barat, akan menyurati tim Ponpes dari Provinsi agar turun untuk mengevaluasi Ponpes sebelum mencabut izin Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatus Salafiyyah, di Kecamatan Tulang Bawang Tengah Tubaba, yang diduga menjadi lokasi pencabulan dan penyewa oleh Pengasuh Ponpesnya, sebatas izin mana operasional Ponpes tersebut, baru kami dari pihak Kemenag belum bisa memutuskan apakah Ponpes tersebut akan ditutup sementara atau ditutup secara Permanen. Senin (2/1/2023)

Kepala Kemenag Tubaba Anthon Sofari menjelaskan, kami juga tidak mengetahui masalah ini, mereka tau setelah membaca berita dari beberapa media online,” jadi nanti kami bersama-sama dengan tim Ponpes Provinsi akan memeriksa dan mengevaluasi pihak ponpes,sebatas mana harus menerapkan SOP terhadap pola asuh santri oleh pengasuh dan dewan guru,” ucap Anthon

Lanjut Anthon, “ Sambil menunggu proses hukum yang diduga ada tindakan-tindakan tidak benar yang dilakukan oleh oknum pengasuh ponpes itu, pihak Kemenag pun tidak akan menutup mata dengan adanya kasus seperti ini, karena pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sakral untuk menuntut ilmu agama, yang seharusnya jauh dari hal – hal yang sifatnya negatif, Asas praduga tak bersalah tetap harus dikedepankan, sambil menunggu proses hukum berjalan. Terkait permohonan masalah, diminta juga akan melihat dari sisi prosedur kesalahan administrasi yang dilakukan oleh pesantren tersebut,” ungkapnya.

Mengenai proses hukum,Plt Kepala Kemenag Tubaba meminta agar aparat penegak hukum di Tubaba bisa menerapkan dan menjalankan Hukum sesuai prosedur yang ada kepada pelaku pengasuh ponpes yang telah diduga melakukan tindak pidana pencabulan dan melakukan pemerkosaan terhadap beberapa Santriwatinya, agar tidak terjadi di Ponpes-ponpes yang lainnya.

Bagikan berita ini:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.