Keseriusan Kadin Lampung Mengambil Peran dalam Rehabilitasi dan Restorasi Mangrove Sebagai Mitigasi Perubahan Iklim

SinarbangsaNews.com, Pesawaran — Ketua Umum Kadin Lampung Firman Jaya, S.H Menyatakan Pentingnya Restorasi Mangrove untuk Atasi Perubahan Iklim, Mangrove memiliki potensi yang luar biasa sebagai salah satu bentuk mitigasi perubahan iklim, Tidak hanya mencegah abrasi, mangrove juga mampu menyerap karbon dioksida dan sekaligus menghasilkan oksigen 3-5 kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis, Minggu, 15/01/2023.

” KADIN Lampung serius mengambil peran dalam upaya rehabilitasi dan restorasi mangrove. Komitmen tersebut didasari oleh perlunya partisipasi aktif masyarakat dalam aksi mitigasi, rehabilitasi dan restorasi mangrove khususnya pada lahan kritis”. Terang Firman.

Presiden telah mengeluarkan Perpres No. 120 Tahun 2020 Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, aturan ini menjadi bukti komitmen aksi dari Pemerintah Republik Indonesia terkait krisis iklim di mana Indonesia tercatat sebagai negara dengan lahan mangrove terbesar dan paling produktif di dunia.

Indonesia tercatat memiliki hutan mangrove seluas hampir 3,4 juta Hektar dan hingga saat ini kondisi Hutan Mangrove di Provinsi Lampung hanya tersisa 2.013 Hektare yang tersebar di beberapa wilayah yakni Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran.

Dari luasan ini sudah jelas bahwa Indonesia berperan penting dalam upaya mitigasi iklim dunia karena kemampuannya menyerap karbon dan menghasilkan oksigen, Keberadaan hutan mangrove juga dapat menjaga serta memberikan perlindungan bagi kehidupan flora dan fauna.

Diky Pramudita, S.T selaku (WKU. Bidang Sumber Daya Alam, Kehutanan dan Lingkungan Hidup) menerangkan kepada wartawan SinarbangsaNews.com. “Ini merupakan sebuah peluang yang harus kita optimalkan, Jika mangrove dikelola dengan baik, tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi punya nilai ekonomi yang luar biasa melalui pemanfaatan lahan tambak dan ekowisata mangrove, Peran penting tersebut membutuhkan partisipasi secara masif, mulai dari para pembuat kebijakan hingga masyarakat sekitar. Maka dari itu diperlukan upaya-upaya untuk menciptakan semangat kolektif diperlukan untuk menyukseskan program tersebut”.Ucapnya.

KADIN Lampung sebagai wadah segala jenis usaha berupaya memfasilitasi hal tersebut untuk memitigasi iklim serta menumbuhkan manfaat bagi masyarakat sekitar. Peranan dari masyarakat sekitar dapat dimunculkan dengan adanya pelibatan aktif dan adanya jejaring yang kuat antara pusat dan daerah, serta perlu adanya penyesuaian implementasi melihat kondisi masyarakat setempat.

Dikesempatan yang sama, Saripudin selaku (Komite Tetap Kehutanan Kadin Lampung) mengungkapkan
Gerakan ini dapat mendorong berbagai pemangku kepentingan (Pemerintah dan swasta) untuk bergabung dalam aksi kolektif rehabilitasi dan restorasi mangrove, sehingga dapat bersama-sama membantu menjaga dan melestarikan hutan mangrove serta lingkungan, melawan krisis iklim, dan membangun ekosistem ekonomi hijau secara inklusif dan kolaboratif . Tutupnya.

Bagikan berita ini:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses