SinarbangsaNews.com, Pesawaran — Hal yang sangat memprihatinkan nampak terlihat dari raut wajah tua diusia senjanya, puluhan tahun menjadi penjaga makam disalah satu pemakaman di Desa Sriwedari Kecamatan Tegineneng, namun tak mendapatkan insentif apapun.
Meski sebelumnya pernah mendapatkan insentif berupa uang seratus ribu rupiah setiap bulanya dari pemda setempat, kini sejak 2 tahun silam tidak mendapatkan lagi.
Hal tersebut diungkapkan Mbah Kumis, sapaan akrab pria dengan 2 anak tersebut kepada Media www.sinarbangsanews.com, “saya puluhan tahun mas jadi penjaga makan disini, nggak dapat insentif apapun, dulu pernah dapat dari PEMDA Ngambil nya pakek rekening Bank Lampung, tapi sejak 2 tahun lalu udah nggak keluar lagi”. Kata mbah Kumis. Senin, (4/12/23).
Meski nilainya hanya sebesar seratus ribu per bulan, namun bagi masyarakat di Desa sangatlah berarti, perhatian khusus sudah semestinya menjadi tanggung jawab pemerintah setempat, sehingga tidak menjadi ketimpangan sosial ditengah masyarakat.
Dilain sisi, Awak media mencoba menemui penjaga makam lain yang masih sama di Desa Sriwedari tersebut, ialah Tohirin, yang juga merupakan penjaga makam, Tohirin mengatakan selama ini hanya mendapatkan insentif berupa uang seratus ribu rupiah yang diberikan setiap beberapa bulan sekali dari Desanya, itupun baru ia dapat setelah ia mengetahui bahwa didesa lain dapat dan ia memohon untuk diusulkan, barulah ia mendapatkannya.
“Di desa ini cuma ada 2 penjaga Makam, Saya sama Pak Kumis, dulu kalok saya nggak minta mungkin sampai sekarang ya ngak dapat juga” ungkap Tohirin. (Tim)