SBNews.com (Kalianda) – Upaya Bulog Lampung Selatan dalam upaya memonopoli Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disemua Kecamatan di Lampung Selatan telah mengundang reaksi Negatif, tidak terlepas juga dari pihak khusunya Pelaksana Tugas di tingkat Kecamatan sampai desa di Lampung Selatan. Hal ini tidak saja terkait dengan pedoman umum (Perdum) BPNT yang “ditabrak” tetapi juga beras Bulog yang disalurkan buruk kualitasnya.
Hal ini mencuat ketika awak media ini menkonfirmasi Alexandra, salah satu Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tanjung Sari, Lampung Selatan dan warga penerima manfaat. Penjelasan Alexandra, dalam 2 bulan terakhir telah menerima pembagian beras dalam 2 tahap, akan tetapi mereka menyayangkan kualitas beras yang diterima.
“Parah,.. Banyak kutu berasnya, saya bingung dengan kondisi ini,” keluh Alexandra.
Dua bulan terakhir ini menurut Alex beras yang disalurkan milik bulog, pada tahap pertama bulan September lalu KPM tidak terlalu mempersoalkan, tetapi di bulan Oktober ini beras yang diterima kutu-an.
“Jujur saja, saya lebih senang jika penyalur dari pihak swasta, kualitas berasnya bagus, lha ini kekhawatiran yang saya takutkan jadi kenyataan, saat bulog juga ikut jadi penyalur berasnya kutuan,” cetus Alex.*[Wib]