Sinarbangsanews.com, Tubaba — Kedatangan Oknum kepalo tiyuh/ Desa Karta Ahmad syatiri (AS). Hadir di tempat Acara Resepsi pernikahan Riski supriyadi (RS), dengan Niat tujuannya yang baik memberi peringatan bagi pemain musik orgen supaya musik dimatikan. Karena menurutnya supaya tidak ada hal kejadian yang tidak diinginkan di Ruang lingkup tiyuh karta, Malah menjadi miskomunikasi dengan tuan rumah khususnya Riski supriyadi (RS). Selasa Tanggal 14/ 3 / 2023 pukul 19.42 wib
Saat media Sinarbangsanews.com melakukan konfirmasi terhadap Oknum kepalo tiyuh karta, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Ahmad syatiri (AS) sebelumnya diberitakan atas dugaan telah melakukan tindakan Arogan dan pelecehan Terhadap Riski supriyadi (RS), selaku tuan rumah yang sedang melangsungkan acara resepsi pernikahan yang menurutnya sudah menunjukkan pukul 21.13 wib, serta telah diduga menunjukkan sebuah pisau yang sering disebut dengan sebutan Badik (Pisau tua). Pernyataan itu tidak benar apalagi mengatakan bahasa yang diluar norma. Ungkapnya.
Lebih lanjut Ahmad syatiri menjelaskan, pada waktu acara resepsi pernikahan Riski supriyadi minggu malam senin Tanggal 12/3/2023, pukul 21.13 wib. Dirinya hadir hanya mengingatkan kepada pemain musik orgen dengan menunjuk- nunjuk ke arah panggung dan berbicara wa dek dek dek tolong matikan orgennya namun semakin kencangnya musik membuat pendengaran menjadi kurang jelas. Bahkan waktu dirinya berada di jalan, sempat Riski supriyadi menghampirinya dan saat itu Riski mengatakan bahwa dirinya sudah mendapat izin dari Kecamatan sambil menepuk dadanya saya ” wartawan” Ahmad syatiri menjawab dengan bahasa lampung Borong ngoh (Sadarlah) saya ini sudah tua dan kamu dari media mana. Jelasnya.
” Jadi saya, yang pertama saya ke arah depan panggung orgen mengeluarkan kata- kata wa dek dek dek itu “bukan kata- kata badik”, akan tetapi setelah saya mau pulang musik orgen dihidupkan lagi. Akhirnya saya hampiri lagi ke depan panggung saya mengatakan nanti saya badik. Sedangkan kata – kata Borong goh ini bukan Botoh (Alat vital laki- laki), mendengar kata- kata itu aja saya sangat geli dan tidak pantas apalagi saya sekarang sudah tua Jadi itu yang saya katakan.” Terangnya Ahmad syatiri
Dirinya juga berupaya di masa kepemimpinannya sebagai Oknum kepalo Tiyuh/ Desa Karta dan bersama para Aparatur tiyuh yang ada di Tiyuhnya hanya ingin berbuat baik dan berupaya menciptakan suasana desa yang tentram, tertib dan damai bagi warganya. Tutupnya Ahmad syatiri.