SBNews.com (Gunung Sugih) – Persoalan program BPNT dari hulu ke hilir kerap mencuat, mulai dari penyalur/supplier, kualitas barang yang disalurkan, sampai tenaga pendamping sosial seperti Keluarga Harapan (PKH) maupun Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang berkait penyaluran program.
Salah satunya ada oknum TKSK Lampung Tengah kami dapati terindikasi menyimpang dari peran dan fungsinya. Adalah Arifin, sosok koordinator TKSK Kabupaten lampung Tengah diduga double job alias berperan ganda sebagai pendamping juga penyalur, alhasil Arifin diduga meraup keuntungan pribadi.
Arifin, TKSK Lampung Tengah
Program BPNT sejatinya bertujuan memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin pada aspek pendapatan dan konsumsi atau kebutuhan dasar sehingga PKM bisa membeli kebutuhan pokok pangan yang berkualitas dengan harga yang murah. Dan sebagai pendamping TKSK diharapkan mampu mendorong perubahan pola pikir dan perilaku KPM untuk lebih memperhatikan pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi keluarga.
Namun pada kenyataaannya masih ada saja oknum pendamping seperti Arifin yang memanfaatkan program tersebut untuk meraup keuntungan pribadi dengan menghalalkan segala cara. Penelusuran kami menemukan indikasi jika Arifin adalah Direktur CV. Berkah Jaya dimana perusahaannya menjadi penyalur/supplier. Perusahaan Arifin itu tidak tanggung-tanggung dengan menjadi supplier di 2 Kabupaten, yaitu Lampung Utara dan Lampung Barat.
CV. Berkah Jaya empunya Arifin di sinyalir memanfaatkan program BPNT dengan bekerjasama dan menjalin komitmen dengan agen BPNT di desa-desa yang ada di Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Barat tersebut dengan cara bagi hasil dari hasil yang diperoleh agen dalam penjulan sembako pada penerima BPNT.
Sementara, sampai berita ini diturunkan Arifin belum bias dihubungi, Hp-nya tidak aktif.*[Pei]
