Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP) Temukan Dugaan Mark Up Dana Desa di Empat Desa Kecamatan Tegineneng

Pesawaran, SinarbangsaNews.com — Dana Desa (DD) merupakan Alokasi dana yang diterima oleh pemerintah Desa dari APBN, yang ditujukan khusus untuk Desa sebagaimana amanah UU Nomor: 6 tahun 2014 Tentang Desa.

Dana Desa juga harus dikelola, dimanfaatkan, dan direalisasikan dengan sebaik mungkin, sesuai dengan prioritas, potensi, dan nilai kearifan lokal. Dana desa tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik atau kegiatan melawan hukum.

Namun pada kenyataannya hal tersebut berbanding terbalik dengan yang ada di Empat Desa di Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran yakni Desa Gerning, Desa Margo Rejo, Desa Sriwedari dan Desa Kresno Widodo, dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes Perubahan) T.A 2023, terlihat beberapa kegiatan yang dianggarkan Diduga terjadi markup terhadap penggunaan anggaran tersebut, sehingga menimbulkan kerugian Negara.

Saprudin Tanjung ketua Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP) Angkat Bicara terkait dengan kegiatan yang diduga di mark up oleh oknum Kades dari ke empat desa tersebut. Sepertihalnya Desa Gerning di Tahun 2023 menganggarkan kegiatan Onderlagh di Dusun Srimulyo dengan Panjang 500 Meter, Lebar 2,5 Meter Senilai Rp. 118.670.000,- Serta pembukaan badan jalan di Dusun Cibanban dengan Panjang 500 Meter, Lebar 5 Meter Senilai Rp.22.140.000,- Setelah crosscheck lapangan dikatakan saprudin tanjung kegiatan Onderlagh dan pembukaan jalan tersebut diduga syarat dengan penyimpangan, terbukti dengan Rincian anggaran biaya yang tertera di APBDes Desa setempat yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Hal tersebut disampaikan Saprudin Tanjung saat turun langsung ke lokasi di empat desa tersebut, pada Senin, (26/08/2024).

Foto: Saprudin Tanjung bersama Tim (AMP) saat crosscheck lapangan di Desa Gerning

“Iya, setelah kita turun ke lapangan tepatnya didusun Cibanban yang tembus ke Dusun Srimulyo desa Gerning, disini banyak sekali kejanggalan-kejanggalan, pertama pembukaan jalan yang seharusnya dibuka 5 Meter pada kenyataannya hanya dibuka 3 Meter saja, lalu untuk pengerjaan Onderlagh, anggaran segitu besar hanya untuk 500 meter, ini sangat parah sekali.” Ujar saprudin tanjung saat berada dilokasi.

Tak sampai disitu, tim Investigasi Aliansi Masyarakat Pesawaran melanjutkan perjalanan ke Desa Margo Rejo Kecamatan Tegineneng, ditemukan kegiatan Paving blok Dusun Panggung Asri Barat Rt 12 dengan Volume (122m X 2 m), Rt 7 dengan Volume (125m X 2m), kemudian masih di Rt 7 dengan Volume (75m X 2m) yang menelan Anggaran Senilai Rp.125.091.700, Saprudin tanjung mengatakan kegiatan paving blok tersebut diduga sangat tidak sesuai dengan Anggaran yang tertera di APBDes Tahun 2023.

Foto SBNews: Saprudin tanjung bersama Tim Investigasi (AMP) saat crosscheck lapangan di Desa Margo rejo

“Saat ini kita berada di Dusun Panggung Asri Desa Margo rejo, sama-sama kita lihat ya pekerjaan Paving Block ini, setelah kita tanya dengan pengerajin paving, permeter dengan jasa pasang cuma menghabiskan anggaran 80 ribu sampai 90 ribu per meternya, itu kualitas sudah bagus, lha ini parah sekali, desa menganggarkan 192 ribu permeter, lebih dari 100% keuntungan yang dia dapat, ini mah bukan di Mark up namanya, tapi sudah Merampok.” Ujar Saprudin Tanjung.

Kemudian Tim Investigasi (AMP) bersama tim media melanjutkan perjalanan ke Desa Sriwedari Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran, ditemukan adanya kegiatan pembangunan Onderlagh Jalan Pertanian di 4 titik yaitu di Rt 3 dengan Panjang 100M, Rt 4 panjang 270M, Rt 7 panjang 270M, Rt 12 panjang 100M yang menelan Anggaran Senilai Rp.207.025.000,- Menurut Saprudin Tanjung kegiatan-kegiatan Onderlagh di Tahun 2023 tersebut terindikasi di mark up.

Foto SBNews: Saprudin tanjung bersama Tim Investigasi (AMP) saat crosscheck lapangan di Desa Sriwedari

“Desa Sriwedari ini banyak titik Onderlagh untuk Jalan Tani, iya disini juga sangat parah, mark up yang sangat luar biasa, kalau kita hitung permeternya mereka menganggarkan 288 ribu, nanti kita coba bedah kembali apa saja Anggaran Dana Desa di Tahun 2023 yang di mark up” Kata Tanjung.

Kemudian Tim Investigasi (AMP) melanjutkan perjalanan ke Desa Kresno Widodo Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, disini ditemukan juga adanya dugaan mark up dana dalam merealisasikan anggaran Dana desa T.A 2023 yaitu:

Foto SBNews: Saprudin tanjung bersama Tim Investigasi (AMP) saat crosscheck lapangan di Desa Kresno Widodo

1. Onderlagh Jalan Usaha Tani Dusun 3 Rt 08 dengan Volume (300m X 3m), Senilai Rp. 88.460.000

2. Badan Jalan Usaha Tani Dusun 2 Rt 05 Volume (100m X 5m), Senilai Rp.11.200.000

3. Badan Jalan Usaha Tani Dusun 4 Rt 13 dengan Volume (200m X 5m) Senilai Rp.14.400.000

4. Badan Jalan Usaha Tani Dusun 1 Rt 3 dengan Volume (1200m X 5m) Senilai Rp.44.200.000

Bagikan berita ini:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.